WA 0813-8792-7402 | Jual BAFF/CD257 (B-Cell Activating Factor) ELISA Kit
B-Cell Activating Factor (BAFF) adalah suatu protein yang pada manusia dikodekan oleh gen TNFSF13B. B-Cell Activating Factor juga dikenal sebagai Stimulator Limfosit B (BLyS) dan APOL-related leukocyte expressed ligand (TALL-1) dan molekul yang menyerupai sel mirip TNF seperti Dendritik (antigen CD257).
B-Cell Activating Factor adalah sitokin yang termasuk dalam keluarga ligan tumor necrosis factor (TNF), B-Cell Activating Factor diekspresikan dalam sel garis turunan sel B dan bertindak sebagai aktivator sel B yang kuat. B-Cell Activating Factor terbukti memainkan peran penting dalam proliferasi dan diferensiasi sel B.
B-Cell Activating Factor memiliki asam amino peptida panjang glikoprotein 285-amino yang mengalami glikosilasi pada residu 124. Hal ini dinyatakan sebagai protein transmembran tipe II yang terikat membran pada berbagai jenis sel termasuk monosit, sel dendritik dan sel stroma sumsum tulang.
Bentuk transmembran dapat dibelah dari membran menghasilkan fragmen protein yang larut. Konsentrasi B-Cell Activating Factor tergantung pada sel B dan juga pada ekspresi reseptor pengikat B-Cell Activating Factor. Interaksi antara B-Cell Activating Factor dan B-Cell Activating Factor Receptor mengaktifkan jalur pensinyalan NF-kB klasik dan nonkanonik. Interaksi ini memicu sinyal penting untuk pembentukan dan pemeliharaan sel B, sehingga penting untuk kelangsungan hidup sel-B.
Sebagai imunostimulan, B-Cell Activating Factor) diperlukan untuk menjaga imunitas dalam kondisi normal. Kadar B-Cell Activating Factor yang kurang dalam tubuh akan menggagalkan pengaktifan sel B untuk menghasilkan imunoglobulin yang cukup dan akan menyebabkan defisiensi imun sementara apabila kadar B-Cell Activating Factor yang berlebihan menyebabkan produksi antibodi tinggi yang abnormal dan mengakibatkan lupus erythematosus sistemik, rheumatoid arthritis, dan banyak penyakit autoimun lainnya. Ekspresi B-Cell Activating Factor yang berlebihan juga berhubungan dengan peningkatan imunitas humoral terhadap infeksi malaria.
PT. Indogen sebagai distributor ELISA Kit terpercaya memiliki lini produk ELISA Kit yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan proses cepat. Berikut merupakan list B-Cell Activating Factor ELISA kit merk Elabscience dan Cusabio. Selain merk tersebut juga dijual B-Cell Activating Factor ELISA kit dari merk Mybiosource, dijual kit Elisa Abcam, dijual kit Elisa Cloud Clone Corp dan dijual kit Elisa Alpco.
Spesifikasi untuk Human B-Cell Activating Factor ELISA Kit Elabscience
ELISA Kit tersebut bisa digunakan untuk sampel serum, plasma dan cairan biologi lainnya
●Sensitivitas: 37.50 pg/mL
●Detection Range: 62.50-4000 pg/mL
●Spesifisitas: Kit ini mengenali Human B-Cell Activating Factor dalam sampel. Tidak ada reaktivitas silang yang signifikan
●Repeatability: Koefisien variasi : <10%.
Kit ELISA ini menggunakan prinsip Sandwich-ELISA. Microwell plate ELISA yang disediakan dalam kit ini telah di coating sebelumnya dengan antibodi spesifik untuk Human B-Cell Activating Factor juga telah ditambahkan ke dalam microwell plate tersebut. Human B-Cell Activating Factor akan bergabung dengan antibodi spesifik kemudian Conjugate Avidin-Horseradish Peroxidase (HRP) ditambahkan berturut-turut ke setiap microwell plate dan diinkubasi.komponen yang tidak dibutuhkan dihilangkan dengan dicuci beberapa kali. Substrat ditambahkan ke setiap well, hanya well yang mengandung Human B-Cell Activating Factor, antibodi pendeteksi biotinylated dan konjugat Avidin-HRP yang akan berwarna biru. Reaksi enzim-substrat diakhiri dengan penambahan stop solution dan warnanya menjadi kuning. Optical Density (OD) diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 450 ± 2 nm. Nilai OD sebanding dengan konsentrasi Human B-Cell Activating Factor. Anda dapat menghitung konsentrasi Human B-Cell Activating Factor sampel dengan membandingkan OD sampel dengan kurva standar.
Cara Kerja
1. Tentukan sumuran untuk diluent standard, blank dan sampel. Tambahkan 100μL setiap diluent standard, blank dan sampel ke dalam sumuran yang sesuai. Tutup plate dengan sealer yang disediakan dalam kit. Inkubasi selama 90 menit pada 37 derajat Celcius. Catatan: cairan harus ditambahkan ke bagian bawah microwell plate ELISA dengan baik, hindari menyentuh dinding bagian dalam dan menyebabkan busa sebanyak mungkin.
2. Tuang cairan dari masing-masing sumur, jangan dicuci. Segera tambahkan 100 μL larutan Biotinylated Detection Ab untuk masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C.
3. Tuang larutan dari masing-masing sumuran, tambahkan 350μL wash buffer ke setiap sumuran. Rendam selama 1-2 menit dan aspirasi atau tuang larutan dari masing-masing sumuran dan tepuk kering di atas kertas penyerap. Ulangi langkah cuci ini 3 kali.
4. Tambahkan 100μL larutan HRP conjugate ke masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 30 menit pada suhu 37 ° C.
5. Tuang larutan dari setiap sumur, ulangi proses pencucian sebanyak 5 kali seperti yang dilakukan pada langkah 3.
6. Tambahkan 90μL Reagen Substrat ke setiap sumuran. Tutup dengan plate sealer baru. Inkubasi selama sekitar 15 menit pada suhu 37 ° C. Lindungi plate dari cahaya.
7. Tambahkan 50μL Stop Solution ke masing-masing sumur..
8. Tentukan Optical Density (nilai OD) dari setiap sumuran sekaligus dengan microplate reader yang diatur ke panjang gelombang 450 nm.
Referensi
Kreuzaler, M et al. 2012. Soluble BAFF Levels Inversely Correlate with Peripheral B Cell Numbers and The Expression of BAFF Receptors. Journal of Immunology. 188 (1): 497–503.
Schneider, P et al. 1999. BAFF, A Novel Ligand of The Tumor Necrosis Factor Family, Stimulates B Cell Growth. The Journal of Experimental Medicine. 189 (11): 1747–56.
Thibault-Espitia, A et al. 2012. BAFF and BAFF-R Levels are Associated with Risk of Long-Term Kidney Graft Dysfunction and Development of Donor-Specific Antibodies. American Journal of Transplantation. 12 (10): 2754–62.
0 Komentar