WA 0813-8792-7402 | Jual LH (Luteinizing Hormone) ELISA kit 

Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon yang diproduksi oleh sel gonadotropik di kelenjar hipofisis anterior. Pada wanita, peningkatan kadar LH akan memicu ovulasi dan perkembangan korpus luteum. Pada pria LH juga disebut hormon perangsang sel interstitial yang merangsang produksi sel testosteron Leydig. LH bekerja secara sinergis dengan  follicle-stimulating hormone (FSH).


Luteinizing Hormone adalah glikoprotein heterodimeric, setiap unit monomer hormon tersebut adalah molekul glikoprotein, satu subunit alfa dan satu beta. Struktur Luteinizing Hormone mirip dengan hormon glikoprotein lainnya seperti FSH, TSH, dan hCG. Baik pada pria maupun wanita, Luteinizing Hormone bekerja pada sel-sel endokrin dalam gonad untuk menghasilkan androgen.

Luteinizing Hormone mendukung sel teka dalam ovarium yang menyediakan androgen dan prekursor hormonal untuk produksi estradiol. Pada saat menstruasi, FSH memulai pertumbuhan folikel, khususnya yang mempengaruhi sel granulosa. Dengan meningkatnya estrogen, reseptor Luteinizing Hormone juga diekspresikan pada folikel yang matang yang menyebabkannya menghasilkan lebih banyak estradiol. Akhirnya ketika folikel telah sepenuhnya matang, lonjakan produksi 17a-hidroksiprogesteron oleh folikel menghambat produksi estrogen, yang mengarah pada penurunan umpan balik negatif GnRH yang dimediasi oleh estrogen dalam hipotalamus, yang kemudian merangsang pelepasan LH dari hipofisis anterior. Luteinizing Hormone diperlukan untuk mempertahankan fungsi luteal selama dua minggu kedua dari siklus menstruasi. Jika kehamilan terjadi, kadar LH akan menurun dan fungsi luteal dipertahankan oleh  hCG.

Luteinizing Hormone bertindak atas sel Leydig testis dan diatur oleh hormon pelepas gonadotropin (GnRH). Sel-sel Leydig menghasilkan testosteron di bawah kendali Luteinizing Hormone yang mengatur ekspresi enzim 17β-hydroxysteroid dehydrogenase yang digunakan untuk mengubah androstenedione menjadi testosteron. Permulaan pubertas dikendalikan oleh dua hormon utama yaitu FSH memulai spermatogenesis dan Luteinizing Hormone memberi sinyal pelepasan testosteron.

PT. Indogen sebagai distributor ELISA Kit terpercaya memiliki lini produk ELISA Kit yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan proses cepat. Berikut merupakan list ELISA kit Luteinizing Hormone merk Elabscience dan Cusabio. Selain merk tersebut juga dijual Luteinizing Hormone ELISA  kit dari merk Mybiosource, dijual kit Elisa Abcam, dijual kit Elisa Cloud Clone Corp dan dijual kit Elisa Alpco. 

Brand
Nomor Katalog
Deskripsi
Size
Elabscience
E-EL-H6019
Human LH(Luteinizing Hormone) ELISA Kit
96T
Elabscience
E-EL-M3053
Mouse LH(Luteinizing Hormone) ELISA Kit
96T
Elabscience
E-EL-R0026
Rat LH(Luteinizing Hormone) ELISA Kit
96T
Elabscience
E-EL-RB0832
Rabbit LH(Luteinizing Hormone) ELISA Kit
96T
Cusabio
CSB-E12690h
Human luteinizing hormone(LH)ELISA kit
96T
Cusabio
CSB-E12770m
Mouse luteinizing hormone(LH)ELISA kit
96T
Cusabio
CSB-E12654r
Rat luteinizing hormone(LH)ELISA kit
96T
Cusabio
CSB-E17780Rb
Rabbit luteinizing hormone(LH)ELISA kit
96T

Spesifikasi untuk Human Luteinizing Hormone ELISA Kit Elabscience

ELISA Kit tersebut bisa digunakan untuk sampel serum, plasma dan cairan biologi lainnya
●Sensitivitas: 0.10 mIU/mL
●Detection Range: 0.16-10 mIU/mL
●Spesifisitas: Kit ini mengenali Human Luteinizing Hormone dalam sampel. Tidak ada reaktivitas silang yang signifikan
●Repeatability: Koefisien variasi : <10%.

Kit ELISA ini menggunakan prinsip Sandwich-ELISA. Microwell plate ELISA yang disediakan dalam kit ini telah di coating sebelumnya dengan antibodi spesifik untuk Human Luteinizing Hormone juga telah ditambahkan ke dalam microwell plate tersebut. Human Luteinizing Hormone akan bergabung dengan antibodi spesifik kemudian Conjugate Avidin-Horseradish Peroxidase (HRP) ditambahkan berturut-turut ke setiap microwell plate dan diinkubasi.komponen yang tidak dibutuhkan dihilangkan dengan dicuci beberapa kali. Substrat ditambahkan ke setiap well, hanya well yang mengandung Human Luteinizing Hormone, antibodi pendeteksi biotinylated dan konjugat Avidin-HRP yang akan berwarna biru. Reaksi enzim-substrat diakhiri dengan penambahan stop solution dan warnanya menjadi kuning. Optical Density (OD) diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 450 ± 2 nm. Nilai OD sebanding dengan konsentrasi Human Luteinizing Hormone. Anda dapat menghitung konsentrasi Human Luteinizing Hormone sampel dengan membandingkan OD sampel dengan kurva standar.

Cara Kerja

1. Tentukan sumuran untuk diluent standard, blank dan sampel. Tambahkan 100μL setiap diluent standard, blank dan sampel ke dalam sumuran yang sesuai. Tutup plate dengan sealer yang disediakan dalam kit. Inkubasi selama 90 menit pada 37 derajat Celcius. Catatan: cairan harus ditambahkan ke bagian bawah microwell plate ELISA dengan baik, hindari menyentuh dinding bagian dalam dan menyebabkan busa sebanyak mungkin.
2. Tuang cairan dari masing-masing sumur, jangan dicuci. Segera tambahkan 100 μL larutan Biotinylated Detection Ab untuk masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C.
3. Tuang larutan dari masing-masing sumuran, tambahkan 350μL wash buffer ke setiap sumuran. Rendam selama 1-2 menit dan aspirasi atau tuang larutan dari masing-masing sumuran dan tepuk kering di atas kertas penyerap. Ulangi langkah cuci ini 3 kali.
4. Tambahkan 100μL larutan HRP conjugate ke masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 30 menit pada suhu 37 ° C.
5. Tuang larutan dari setiap sumur, ulangi proses pencucian sebanyak 5 kali seperti yang dilakukan pada langkah 3.
6. Tambahkan 90μL Reagen Substrat ke setiap sumuran. Tutup dengan plate sealer baru. Inkubasi selama sekitar 15 menit pada suhu 37 ° C. Lindungi plate dari cahaya.
7. Tambahkan 50μL Stop Solution ke masing-masing sumur..
8. Tentukan Optical Density (nilai OD) dari setiap sumuran sekaligus dengan microplate reader yang diatur ke panjang gelombang 450 nm.

Referensi

Ezcurra, D dan Humaidan, P. 2014. A Review of Luteinising Hormone and Human Chorionic Gonadotropin When Used in Assisted Reproductive Technology. Reproductive Biology and Endocrinology. 12 (1): 95.
Jiang, X; Dias, J. A dan He, X. 2014. Structural biology of Glycoprotein Hormones and Their Receptors: Insights to Signaling. Molecular and Cellular Endocrinology. 382 (1): 424–451.
Ubuka, T et al. 2014. Central and Direct Regulation of Testicular Activity by Gonadotropin-Inhibitory Hormone and Its Receptor. Frontiers in Endocrinology. 5: 8.