WA 0813-8792-7402 | Jual ADH(Antidiuretic Hormone) ELISA Kit
Antidiuretic Hormone (ADH) adalah hormon peptida yang mengatur penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan mempengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal sehingga mengatur pengeluaran urin, Antidiuretic Hormone disintesis sebagai prohormon peptida dalam neuron di hipotalamus, dan diubah menjadi AVP kemudian bergerak menuju akson sel dan berakhir di hipofisis posterior. Antidiuretic Hormone dilepaskan dari vesikel ke dalam sistem peredaran darah sebagai respon terhadap hipertonisitas cairan ekstraseluler (hiperosmolalitas). Pada sirkulasi darah, Antidiuretic Hormone akan mengatur homeostasis antara Natrium dan air.
Antidiuretic Hormone memiliki dua fungsi utama yaitu meningkatkan jumlah air bebas zat terlarut yang diserap kembali ke dalam sirkulasi darah dari filtrat di tubulus ginjal nefron dan mengkonstriksi arteriol yang meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan meningkatkan tekanan darah arteri, selain kedua fungsi tersebut diketahui namun belum pasti bahwa Antidiuretic Hormone memainkan peran penting dalam perilaku sosial, motivasi seksual dan ikatan pasangan, dan respons ibu terhadap stres.
Dalam mengatur tonisitas cairan tubuh, antidiuretic hormone dilepaskan dari hipofisis posterior untuk menanggapi hipertonisitas dan menyebabkan ginjal menyerap kembali air bebas zat terlarut dan mengembalikannya ke sirkulasi darah dari tubulus nefron sehingga mengembalikan tonisitas cairan tubuh menjadi normal. Reabsorpsi air kepada ginjal ini menyebabkan urin pekat dan volume urin berkurang. Antidiuretic Hormone yang dilepaskan dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dengan menginduksi vasokonstriksi sedang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi antidiuretic hormone diantaranya Etanol yang mengurangi sekresi antidiuretic hormone, angiotensin II menstimulasi sekresi antidiuretic hormone yang menyesuaikan dengan tekanan umum dan efek pro volume pada tubuh, peptida natriuretik atrium yang menghambat sekresi antidiuretic hormone dan Cortisol menghambat sekresi antidiuretic hormone.
PT. Indogen sebagai distributor ELISA Kit terpercaya memiliki lini produk ELISA Kit yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan proses cepat. Berikut merupakan list ELISA kit Antidiuretic Hormone merk Elabscience dan Cusabio. Selain merk tersebut juga dijual Antidiuretic Hormone ELISA kit dari merk Mybiosource, dijual kit Elisa Abcam, dijual kit Elisa Cloud Clone Corp dan dijual kit Elisa Alpco.
Spesifikasi untuk Human Antidiuretic Hormone ELISA Kit Elabscience
ELISA Kit tersebut bisa digunakan untuk sampel serum, plasma dan cairan biologi lainnya
●Sensitivitas: 9.38 pg/mL
●Detection Range: 15.63-1000 pg/mL
●Spesifisitas: Kit ini mengenali Human Antidiuretic Hormone dalam sampel. Tidak ada reaktivitas silang yang signifikan
●Repeatability: Koefisien variasi : <10%.
Kit ELISA ini menggunakan prinsip Sandwich-ELISA. Microwell plate ELISA yang disediakan dalam kit ini telah di coating sebelumnya dengan antibodi spesifik untuk Human Antidiuretic Hormone juga telah ditambahkan ke dalam microwell plate tersebut. Human Antidiuretic Hormone akan bergabung dengan antibodi spesifik kemudian Conjugate Avidin-Horseradish Peroxidase (HRP) ditambahkan berturut-turut ke setiap microwell plate dan diinkubasi.komponen yang tidak dibutuhkan dihilangkan dengan dicuci beberapa kali. Substrat ditambahkan ke setiap well, hanya well yang mengandung Human Antidiuretic Hormone, antibodi pendeteksi biotinylated dan konjugat Avidin-HRP yang akan berwarna biru. Reaksi enzim-substrat diakhiri dengan penambahan stop solution dan warnanya menjadi kuning. Optical Density (OD) diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 450 ± 2 nm. Nilai OD sebanding dengan konsentrasi Human Antidiuretic Hormone. Anda dapat menghitung konsentrasi Human Antidiuretic Hormone sampel dengan membandingkan OD sampel dengan kurva standar.
Cara Kerja
1. Tentukan sumuran untuk diluent standard, blank dan sampel. Tambahkan 100μL setiap diluent standard, blank dan sampel ke dalam sumuran yang sesuai. Tutup plate dengan sealer yang disediakan dalam kit. Inkubasi selama 90 menit pada 37 derajat Celcius. Catatan: cairan harus ditambahkan ke bagian bawah microwell plate ELISA dengan baik, hindari menyentuh dinding bagian dalam dan menyebabkan busa sebanyak mungkin.
2. Tuang cairan dari masing-masing sumur, jangan dicuci. Segera tambahkan 100 μL larutan Biotinylated Detection Ab untuk masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C.
3. Tuang larutan dari masing-masing sumuran, tambahkan 350μL wash buffer ke setiap sumuran. Rendam selama 1-2 menit dan aspirasi atau tuang larutan dari masing-masing sumuran dan tepuk kering di atas kertas penyerap. Ulangi langkah cuci ini 3 kali.
4. Tambahkan 100μL larutan HRP conjugate ke masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 30 menit pada suhu 37 ° C.
5. Tuang larutan dari setiap sumur, ulangi proses pencucian sebanyak 5 kali seperti yang dilakukan pada langkah 3.
6. Tambahkan 90μL Reagen Substrat ke setiap sumuran. Tutup dengan plate sealer baru. Inkubasi selama sekitar 15 menit pada suhu 37 ° C. Lindungi plate dari cahaya.
7. Tambahkan 50μL Stop Solution ke masing-masing sumur..
8. Tentukan Optical Density (nilai OD) dari setiap sumuran sekaligus dengan microplate reader yang diatur ke panjang gelombang 450 nm.
Referensi
Babar, S. M. 2013). SIADH Associated with Ciprofloxacin. The Annals of Pharmacotherapy. 47 (10): 1359–63.
Insel, T. R. 2010. The Challenge of Translation in Social Neuroscience: A Review of Oxytocin, Vasopressin, and Affiliative Behavior. Neuron. 65 (6): 768–79.
Lim, M. M dan Young, L. J. 2004. Vasopressin-Dependent Neural Circuits Underlying Pair Bond Formation in The Monogamous Prairie Vole. Neuroscience. 125 (1): 35–45.
0 Komentar