WA 0813-8792-7402 | Jual Erythropoietin (EPO) ELISA Kit
Erythropoietin (EPO) adalah hormon glikoprotein yang merupakan pemicu eritropoiesis lintasan metabolisme yang menghasilkan eritrosit (sel darah merah). Hormon Erythropoietin ini meiliki ukuran sektar 30,4 kDa. Hormon Erythropoietin dihasilkan oleh ginjal yang meningkatkan pembentukan dari sel-sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow). Produksi Erythropoietin oleh hati banyak terjadi pada periode janin dan perinatal dan produksi oleh ginjal mendominasi selama masa dewasa.
Sel-sel ginjal yang membuat Erythropoietin merupakan sel yang khusus sehingga dapat mendeteksi kadar oksigen rendah dalam darah yang mengalir melalui ginjal. Sel-sel ini membuat dan melepaskan Erythropoietin saat tingkat oksigen terlalu rendah. Tingkat oksigen yang rendah memperlihatkan gejala anemia. Orang yang mengalami gagal ginjal tidak dapat memproduksi Erythropoietin sehingga agar bisa memproduksi sel darah merah penderita gagal ginjal harus diberi suntikan Erythropoietin dari luar tubuhnya.
Erythropoietin dilepaskan ke sirkulasi perifer sebagai reaksi terhadap rendahnya kandungan oksigen dalam darah, EPO memicu proliferasi dan diferensiasi prekursor hematopoetik, hal itu akan meningkatkan produksi eritrosit8. Setelah ditemukan adanya reseptor EPO (EPO-R) di luar jaringan hematopoetik maka Erythropoietin dikaji untuk efek non-hematopoietik. Gen Erythropoietinditemukan pada kromosom 7 manusia . Rentetan DNA yang berbeda yang mengapit gen erythropoietin berfungsi untuk mengontrol produksi erythropoietin dari hati lawan dari ginjal. Hormon erythropoietin dapat terdeteksi dan diukur dalam darah. Tingkat dari erythropoietin dalam darah dapat mengindikasikan kelainan-kelainan sumsum tulang , penyakit ginjal, atau penyalahgunaan erythropoietin.
Dalam penelitian, Erythropoietin sering dijadikan acuan untuk melihat kasus anemia pada manusia dan dilakukan uji coba pada manusia dan hewan. PT. Indogen sebagai distributor ELISA Kit terpercaya memiliki lini produk ELISA Kit yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan proses cepat. Berikut merupakan list Erythropoietin ELISA kit merk Elabscience dan Cusabio. Selain merk tersebut juga dijual kit Elisa Erythropoietin dari merk My Biosource, dijual kit Elisa Abcam, dijual kit Elisa Cloud Clone Corp dan dijual kit Elisa Alpco.
Spesifikasi untuk Human Erythropoietin ELISA Kit Elabscience
ELISA Kit tersebut bisa digunakan untuk sampel serum, plasma tissue homogenates, cell lysate dan cairan biologi lainnya
●Sensitivitas: 0.97 mIU/mL.
●Detection Range: 1.56-100 mIU/mL
●Spesifisitas: Kit ini mengenali Human Erythropoietin dalam sampel. Tidak ada reaktivitas silang yang signifikan
●Repeatability: Koefisien variasi : <10%.
Kit ELISA ini menggunakan prinsip Sandwich-ELISA. Microwell plate ELISA yang disediakan dalam kit ini telah di coating sebelumnya dengan antibodi spesifik untuk Human Erythropoietin .Sampel (atau Standar) dan antibodi pendeteksi biotinilasi khusus untuk Human Erythropoietin juga telah ditambahkan ke dalam microwell plate tersebut. Human Erythropoietin akan bergabung dengan antibodi spesifik kemudian Conjugate Avidin-Horseradish Peroxidase (HRP) ditambahkan berturut-turut ke setiap microwell plate dan diinkubasi.komponen yang tidak dibutuhkan dihilangkan dengan dicuci beberapa kali. Substrat ditambahkan ke setiap well, hanya well yang mengandung Human Erythropoietin , antibodi pendeteksi biotinylated dan konjugat Avidin-HRP yang akan berwarna biru. Reaksi enzim-substrat diakhiri dengan penambahan stop solution dan warnanya menjadi kuning. Optical Density (OD) diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 450 ± 2 nm. Nilai OD sebanding dengan konsentrasi Human Erythropoietin. Anda dapat menghitung konsentrasi Human Erythropoietin sampel dengan membandingkan OD sampel dengan kurva standar.
Cara Kerja
1. Tentukan sumuran untuk diluent standard, blank dan sampel. Tambahkan 100μL setiap diluent standard, blank dan sampel ke dalam sumuran yang sesuai. Tutup plate dengan sealer yang disediakan dalam kit. Inkubasi selama 90 menit pada 37 derajat Celcius. Catatan: cairan harus ditambahkan ke bagian bawah microwell plate ELISA dengan baik, hindari menyentuh dinding bagian dalam dan menyebabkan busa sebanyak mungkin.
2. Tuang cairan dari masing-masing sumur, jangan dicuci. Segera tambahkan 100 μL larutan Biotinylated Detection Ab untuk masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C.
3. Tuang larutan dari masing-masing sumuran, tambahkan 350μL wash buffer ke setiap sumuran. Rendam selama 1-2 menit dan aspirasi atau tuang larutan dari masing-masing sumuran dan tepuk kering di atas kertas penyerap. Ulangi langkah cuci ini 3 kali.
4. Tambahkan 100μL larutan HRP conjugate ke masing-masing sumuran. Tutup dengan plate sealer. Inkubasi selama 30 menit pada suhu 37 ° C.
5. Tuang larutan dari setiap sumur, ulangi proses pencucian sebanyak 5 kali seperti yang dilakukan pada langkah 3.
6. Tambahkan 90μL Reagen Substrat ke setiap sumuran. Tutup dengan plate sealer baru. Inkubasi selama sekitar 15 menit pada suhu 37 ° C. Lindungi plate dari cahaya.
7. Tambahkan 50μL Stop Solution ke masing-masing sumur..
8. Tentukan Optical Density (nilai OD) dari setiap sumuran sekaligus dengan microplate reader yang diatur ke panjang gelombang 450 nm.
Referensi
Bernado, P., Rahardjo dan Rahajoe, P. S. 2016. Pengaruh Recombinant Human Erytropoietin terhadap Jumlah Osteoblas, Osteoklas dan Hemoglobin pada Penyembuhan Fraktur Tulang Mandibula (Studi Eksperimental pada Fraktur Mandibula Tikus Sprague-Dawley). J Ked Gi, Vol. 7, No. 2, April 2016: 131 - 137.
0 Komentar