WA 0813-8792-7402 | COVID-19 dan Hubungannya dengan Diabetes
COVID-19 sekarang ini menjadi sebuah pandemi serius yang terjadi di seluruh dunia, sudah ratusan ribu orang menjadi korban dari pandemi yang menyerang dari tahun 2019 ini. Sudah banyak penelitian yang dilakukan mulai dari penanganan, pengujian obat dan pencarian vaksin yang dapat mengobati COVID-19 ini namun sampai sekarang belum ditemukan obat yang ampuh dalam menyembuhkan COVID-19 tersebut. Selain penyakit paru-paru yang ditimbulkan oleh virus SARS-CoV-2, keberadaan virus tersebut dalam tubuh juga memancing badai sitokin yang memperparah pasien terutama apabila pasien tersebut dalam kondisi lansia dan sudah mengalami penyakit bawaan sebelumnya. Hal yang akan disoroti kali ini adalah penderita COVID-19 yang sudah memiliki penyakit Diabetes sebelumnya.
Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Orang yang mengalami diabetes lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi, beberapa infeksi dapat menyebabkan diabetes kurang terkontrol dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi disfungsi sistem imun pada orang yang mengalami diabetes diantaranya hiperglikemia, penghambatan neutrofil kemotaksis, perubahan produksi sitokin, disfungsi sel fagosit, gangguan respon imun yang dimediasi sel T, dan pembersihan mikroba yang tidak efektif.
Berbagai faktor yang membuat penderita diabetes lebih berisiko ketika terkena COVID-19 adalah fakta bahwa penderita diabetes mengalami disfungsi imun, hal ini menyebabkan tubuh terutama organ-organ vital yang terkena virus lebih rentan. Selain itu organ yang sudah banyak terpapar glukosa dari diabetes akan lebih mudah dijadikan inang untuk virus SARS-CoV-2 berkembang biak. Ditemukan pula bahwa pada penderita diabetes reseptor ACE2 nya lebih rentan tertempeli virus sehngga virus akan lebih mudah menempel pada sel inangnya. Infeksi virus dapat meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada penderita diabetes. Ini juga disebabkan oleh gula darah yang tinggi dan dapat berkontribusi pada komplikasi yang lebih parah.
Saat ini penelitian masih dilakukan agar dapat menekan lajunya perkembangan virus SARS-CoV-2 pada penderita diabetes namun memang hasilnya masih jauh dari kata akhir, yang bisa dilakukan oleh orang yang terkena diabetes adalah mematuhi protokol kesehatan yang ada seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga sistem imun dengan makanan yang bergizi, meminum obat teratur, menjaga jarak dengan orang di sekitar (social distancing). Hal-hal kecil ini diharapkan agar meminimalisir penderita diabetes terkena COVD-19. Seandainya penderita diabetes terkena, dianjukan untuk segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Referensi
Angelidi, A. M; Belanger, M. J dan Mantzoros, C. S. 2020. COVID-19 and Diabetes Mellitus: What We Know, How Our Patients Should be Treated Now, and What Should Happen Next. YMETA-154245; 1-6.
Lin, L; Lu, L; Cao, W dan Li T. 2020. Hypothesis for Potential Pathogenesis of SARS-CoV-2 Infection-a Review of Immune Changes in Patients With Viral Pneumonia. Emerg Microbes Infect ;9:727–32
0 Komentar