WA 0813-8792-7402 | Transport Medium dan Urgensinya

COVID-19 merupakan pandemi virus yang saat ini sudah menyebar luas hampr di seluruh negara di dunia, penyebarannya yang berawal dari daerah kota Wuhan di China sekarang ini sudah makin menyebar dengan cepat hingga ratusan ribu orang yang terjangkit virus tersebut dan puluhan ribu orang sudah meninggal hingga saat ini. Usaha untuk menemukan vaksin virus tersebut masih belum membuahkan hasil yang optimal dan masih terus dilakukan penelitian yang sangat serius.

Ada beberapa metode yang digunakan oleh tenaga medis untuk memeriksa orang-orang yang diduga menjadi penderita penyakit COVID-19 diantaranya ada yang menggunakan rapid test (metode serologi yang memanfaatkan darah pasien) merupakan metode yang paling banyak digunakan di berbagai negara namun di sisi lain tidak akurat mendeteksi positif tidaknya seseorang menderita COVID-19, metode lainnya yang digunakan adalah mendeteksi jaringan epitel daerah nasofaringeal pasien dengan menggunakan teknik Real Time PCR. Pengambilan sampel dari pasien biasanya dengan menggunakan sebuat alat khusus yaitu swab khusus untuk mengambil jaringan epitel tersebut, namun ada komponen lainnya yang tidak kalah penting dari swab adalah Transport Medium.

Transport medium adalah cairan buffer yang memiliki kadar karbohidrat, pepton, dan nutrisi lain yang dibuat untuk menjaga kondisi mikroba (Baik virus, bakteri jamur dan lain-lain) selama pemindahan dan tidak membuat jumlah mikroba tersebut bertambah. Tujuan dari Transport Medium adalah untuk mempertahankan keadaan spesimen dengan kondisi aslinya. 
Dalam kasus COVID-19 sekarang, transport medium ini digunakan untuk menyimpan sampel hasil swab pasien yang nantinya akan digunakan untuk uji Real Time PCR. Selain menjaga kondisi mikroba. Transport Medium juga berperan penting dalam menjaga spesimen yang diambil dari mikroba yang kontaminan lainnya, Transport Medium juga memiliki jenis yang berbeda=beda tergantung sampel yang akan diambil.

Transport Medium dapat dibedakan berdasarkan penampakan fisiknya (semi padat dan cair) dan kegunaannya, Transport Medium tidak mengandung bahan nutrisi apa pun seperti karbon, nitrogen, dan faktor pertumbuhan organik sehingga dapat mencegah mikroba yang tidak dibutuhkan. Penambahan antibiotik dan zat lain seperti gliserol dapat ditambahkan untuk spesimen kultur jaringan. Semua jenis sampel yang mungkin mengandung patogen tetapi tidak dapat diproses harus membutuhkan media transportasi, berikut ini merupakan beberapa jenis Transport Medium yang banyak digunakan : 

1. Cary and Blair Medium: Transport Medium ini memiliki tekstur semi-padat, berwarna putih dan berfungsi untuk menampung sampel dari feses yang mungkin mengandung bakteri Salmonella, Shigella, Vibrio dan Campylobacter
2. Media Amies dengan Charcoal: Transfer Medium ini memiliki fungsi menghilangkan produk metabolisme dari pertumbuhan bakteri kontaminan, Bakteri Campylobacter dapat bertahan dalam Transport Medium tersebut.
3. Media Amies tanpa Charcoal: Transport Medium ini  Ideal untuk isolasi Mycoplasma dan Ureaplasma
4. Stuarts Medium : Transport Medium ini biasa digunakan untuk spesimen yang diduga memiliki gonococci. Stuars Medium dignakan untuk sampel dari  tenggorokan, luka dan kulit yang mungkin mengandung organisme yang diinginkan.
5. Venkatraman Ramakrishnan (VR) medium: Transport Medium ini digunakan untuk sampel feses yang diduga memiliki bakteri kolera.
6. Sach’s buffered glycerol saline: Transport Medium ini digunakan untuk feses yang diduga memiliki bakteri bacillary dysentery.
7. Viral Transport Medium: Viral Transport Medium (VTM) sangat ideal untuk diagnosis infeksi terkait dengan virus. Sampel yang dapat digunakan untuk Viral Transport Medium adalah dari mata, saluran pernafasan (hidung dan tenggorokan), dan jaringan lainnya. Sampel dari tenggorokan dan cairan peritoneal harus langsung dimasukkan kedalam botol steril yang telah terisi VTM untuk mencegah pengeringan sampel. Swab yag cocok digunakan untuk VTM ini adalah dari bahan kapas, plastik, kayu, dan Dacron dan kain sintetis sementara Calcium alginate tidak dapat digunakan.
8. Anaerobic Transport Medium (ATM): adalah media berbentuk semi-padat yang berbasis garam mineral dengan zat pereduksi yang digunakan sebagai media penahan untuk menjaga viabilitas bakteri anaerob. Media ini terdiri dari buffer mineral salt dan juga terdapat natrium thioglycolate dan Cysteine. Medium ini juga dapat ditambahkan Resazurin sebagai indikator paparan oksigen.

Referensi