WA 0813-8792-7402 | Badai Sitokin (Cytokine Storm) dan Hubungannya dengan COVID-19
Sitokin adalah kelompok protein yang dibuat oleh sel-sel sistem kekebalan tubuh yang membawa pesan kimia dan mengatur sel kekebalan tubuh yang menerima pesan kimia tersebut untuk melakukan aktivitas fungsionalnya. Sitokin berfungsi sebagai penangkal infeksi dan menjinakkan sel yang berbahaya dalam tubuh, mengaktivasi Sel-T, Sel-B, Monosit, Makrofag, Inflamasi dan induksi sitotoksisitas. Walau begitu, saat sitokin telah melebihi batas maka dapat menyebabkan penyakit. Hal tersebut diketahui sebagai badai sitokin atau cytokine storm.
Badai Sitokin atau nama lainnya Sindrom Sitokin Rilis (CRS) atau Sindrom Badai Sitokin (CSS) adalah terjadinya Sindrom Respons Inflamasi Sistemik yang dipicu oleh berbagai faktor; dan salah satunya adalah infeksi oleh virus. Apabila virus tersebut bersifat baru dan memiliki daya patogennya tinggi maka sel imun akan cenderung melepaskan sitokin secara tidak terkendali. Badai sitokin ini terjadi ketika sejumlah besar sel darah putih diaktifkan dan melepaskan sitokin inflamasi, yang akhirnya mengaktifkan lebih banyak lagi keterlibatan sel darah putih. Badai sitokin memperburuk kondisi pasien dan menyebabkan kegagalan multi-organ, yang seringkali berakibat fatal bahkan kematian
Secara garis besar, pada pasien COVID-19, badai sitokin menyebabkan banjir sitokin yang tidak terkendali yang memperburuk kondisi pasien terutama fungsi pernapasan dan menghasilkan penurunan fungsi atau kegagalan organ, seperti ginjal. Badai sitokin menciptakan peradangan yang melemahkan pembuluh darah di paru-paru dan menyebabkan cairan meresap ke kantung udara (alveoli), membanjiri pembuluh darah dan akhirnya menciptakan masalah sistemik di banyak organ, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada seluruh organ pasien COVID-19. Kerusakan organ-organ tersebut diantaranya paru paru atas bengkak, jantung mengalami miokarditis, ginjal mengalami acute kidney injury, hati mengalami acute ishemic liver, otak mengalami ensefalitis.
Gejala badai sitokin pada pasien COVID-19 diantaranya demam yang tak kunjung berhenti, penurunan jumlah komponen darah (seperti sel darah merah, putih atau platelet), lonjakan tajam pada ferritin (protein dalam darah yang mengandung besi), sedimentasi sel darah merah yang tinggi, dan yang utama adalah masalah pada pernafasan.
Belum diketahui secara pasti penyebab beberapa pasien mengalami komplikasi di luar paru-paru namun hal tersebut berkaitan dengan kondisi penyakit yang telah diderita sebelumnya seperti penyakit jantung atau diabetes. Seseorang yang telah memilki penyakit sebelumnya maka kejadian kegagalan organ akan cenderung lebih rentan.
Secara khusus pada pasien COVID-19 sitokin-sitokin utama tersebut antara lain: TNF, IL-1β, IL-2, IL-7, , IL-6, IL-8, G-CSF GM-CSF, serta kemokin seperti, IP10 and MIP1α. Selain itu, sitokin yang dihasilkan dari sel-T seperti IL-17 juga meningkat. Ciri-ciri lainnya pasien COVID-19 yang mengalami badai sitokin adalah jumlah trombosit jauh dibawah batas minimal. Dilihat dari ciri-ciri badai sitokin tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan sitokin dalam tubuh juga sangat penting dilakukan demi mendapatkan potensi obat terbaik bagi penderita COVID-19 di masa depan, salah satu metode untuk dapat melihat kadar sitokin dama tubuh adalah dengan metode ELISA.
PT. Indogen sebagai distributor ELISA Kit terpercaya memiliki lini produk ELISA Kit yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan proses cepat. Berikut merupakan list sitokin ELISA kit merk Elabscience Cusabio. Selain merk tersebut juga dijual kit pemeriksaan sitokin dari merk Mybiosource, dijual kit Elisa Abcam, dijual kit Elisa Cloud Clone Corp dan dijual kit Elisa Alpco.
Referensi
0 Komentar